[TINTA MUTIARA | DOA SENJATA MUKMIN]

 


Doa merupakan ibadah rohaniah yang paling besar ertinya dalam Islam, di mana setiap insan akan merasakan betapa tingginya penghargaan dan pergantungan dengan kebesaran dan keagungan Allah SWT, setelah dilakukannya usaha dan ikhtiar kemudian melakukan permohonan dengan penuh khusyuk dan tawaduk, disertai dengan hati dan jiwa yang tenang dalam mengharapkan sesuatu dari Allah SWT. Firman Allah SWT di dalam Surah Al-Ghafir pada ayat 6:

 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Maksudnya: Dan Tuhan kamu berfirman: "Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina.

 

Doa juga adalah senjata yang ampuh bagi orang beriman, dan barangsiapa yang ingin meminta kepada Allah akan keperluannya hendaklah banyak berdoa, kerana Allah SWT mengasihi hambaNya yang gigih, dan memanfaatkan waktu terbaik untuk berdoa. Melalui kekuatan doa, tujuan hidup manusia dalam direalisasikan, menghidupkan yang belum ada menjadi ada. Seperti halnya seorang yang miskin ketika berdoa menjadi kaya, maka kekayaan akan menjadi harapan. Doa menjadi energi dalamannya yang diucapkan, lalu perlu melibatkan usaha yang gigih sebagai proses dalam mendapatkan apa yang hendak dicapai.

 

Menurut Dr. Ahmad Ma'bad yang merupakan salah seorang Ahli Majlis Ulama Kanan Al-Azhar dalam portal Bawwabat al-Azhar, nas-nas berkaitan Perang Badar yang termaktub di dalam Al-Quran tersangatlah banyak, peristiwa penting ini sentiasa malar segar yang tak lapuk dek hujan tak lekang dek panas sebagai ibrah zaman berzaman. Sejarah agung ini memberi mesej mendalam terhadap sejauhmana pentingnya mempersiapkan orang Islam dengan keutuhan iman, kerana hal ini menyumbang besar dalam mencapai kemenangan. Dan disebalik kemenangan luar biasa orang beriman di Perang Badar, pengharapan tinggi yang berdiri atas keteguhan dan ketulusan dalam berdoa kepada Yang Maha Esa, menjadi senjata ampuh tak terkalahkan, dan mereka bertawakal kepadaNya dengan sebaik-baik tawakal.

 

Selain itu, jika dilihat kepada sunnah Rasulullah SAW, kita akan dapati bahawa setiap detik dalam kehidupan, setiap waktu bermula dari awal pagi hinggalah waktu petang, seterusnya dari waktu malam sampailah ke subuh, Rasulullah SAW telah mengajar kita bagaimana cara-cara untuk berdoa serta diamalkan dengan memberikan panduan doa-doa yang harus dibaca oleh umatnya seperti doa hendak tidur, doa hendak makan, doa untuk mandi, doa ketika mengenakan pakaian, doa keluar rumah dan masuk rumah, doa ketika di atas kenderaan, doa ketika ditimpa musibah, doa apabila mendapat sesuatu kebaikan malah masuk dan keluar tandas pun ada doanya. Hal ini dapat kita fahami betapa besarnya peranan doa dalam membentuk diri orang beriman, merangka setiap rutin harian dengan disiplin yang teratur tanpa terpisah satu pun hal dunia terhadap keterikatan hati kepada Allah SWT.

 

Istimewa lagi, jika dipandang dari aspek falsafah berdoa, ia mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap ketenteraman jiwa dan menstruktur karakter rendah diri, menghadirkan kekuatan dan ketenangan dan menambahkan motivasi berjuang (al-jihad). Dengan sedemikian signifikannya doa itu mampu mendorong manusia untuk mencapai suatu cita-citanya, mengatasi segala macam ragam cabaran dan dugaan, dan betah menempuh kepayahan dan keperitan yang menduga. Walhal jangan pula kita lupa disebalik peranan doa yang membentuk jiwa, doa juga adalah bentuk penegasan Allah kepada manusia, bahawa sombong itu bukanlah hak kita. Apa yang hendak kita sombongkan jika hidup saja masih penuh pengharapan kepadaNya. Orang yang sedar akan hakikat doa, semestinya tidak mungkin sombong. Doa yang tulus mampu mengubah manusia, menghadirkan kesedaran akan diri yang lemah.

 

Akhirulkalam, seorang muslim sejati tidak boleh lelah dan bosan untuk berdoa setiap saat. Jika apa yang diharapkan dalam doanya belum terwujud, itu bukan bererti tidak terkabul. Allah sesungguhnya akan memberinya dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang dimintanya. Semakin banyak berdoa, semakin Allah dekat dengannya. Ketika Allah sudah dekat dengannya, segala permintaan pun akan dikabulkan sesuai rencanaNya dan waktuNya. Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-hamba-Nya yang banyak berdoa dengan penuh harap dan hati yang ikhlas serta sabar menunggu Allah mengabulkan doanya tanpa pernah merasa letih berdoa. Dia tidak akan pernah berhenti berdoa. Begitulah hakikat seorang muslim dan mukmin sejati, dalam hidupnya sentiasa bersama senjata doa yang tidak pernah lekang dari dirinya.

 

 

Bintang tujuh sinar berseri,

Bulan purnama datang menerpa,

Ajaran guru hendaklah dicari,

Mana yang dapat janganlah lupa.

 

Kanak-kanak berkejar-kejar,

Rasa gembira bermain disana,

Kalau kita rajin belajar,

Tentu kita akan terpelajar.

 

Lebat kemiri pohonnya rendah,

Dahan terikat tali perkasa,

Sepuluh jari kita menadah,

Mohon tuntunan Yang Maha Esa.

 

Sekian,

Muhammad Afiq Ridzuan Bin Zabidi

 

Comments

Popular posts from this blog

KEPENTINGAN MEMPELAJARI DAN MENGHAYATI SIRAH PERJUANGAN RASULILLAH SAW

Kebaikan Dan Keburukan Teknologi Moden

Minda Pimpinan | TAWAKAL VS TAWAKUL