MINDA PIMPINAN | ERTI SEBUAH PENGORBANAN


ERTI SEBUAH PENGORBANAN

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Erti Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban, sedang korban sendiri merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu dari; qaruba (قَرُبَ) yang bermaksud Dekat
Sedangkan menurut istilah bererti merelakan sesuatu yang berharga sama ada harta, tenaga bahkan nyawa untuk diberikan kepada sesuatu yang kita cintai demi meraih kedekatan.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Quran Surah At Taubah ayat 99;
وَمِنَ ٱلْأَعْرَابِ مَن يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْـَٔاخِرِ وَيَتَّخِذُ مَا يُنفِقُ قُرُبَـٰتٍ عِندَ ٱللَّهِ وَصَلَوَٰتِ ٱلرَّسُولِ ۚ أَلَآ إِنَّهَا قُرْبَةٌۭ لَّهُمْ ۚ سَيُدْخِلُهُمُ ٱللَّهُ فِى رَحْمَتِهِۦٓ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ (٩٩)
(AT-TAUBAH 9:99)
Di antara orang-orang Arab Badwi itu ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan untuk mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (syurga)Nya; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Allah SWT sebenarnya tidak memerlukan pengorbanan kita, tetapi kita sendiri yang akan meraih manfaat dari pengorbanan itu. Dan pengorbanan yang kita lakukan juga terdapat dalam berbagai bentuk, seperti pengorbanan dalam bentuk harta, waktu, tenaga, pemikiran atau bahkan nyawa sekalipun. Tetapi yang jadi pertanyaan, dari itu semua apakah pernah kita lakukan semuanya atau salah satunya? Jika kita memang belum melakukannya atau baru sedikit kita melakukan pengorbanan, mungkin kita perlu tahu apa sebenarnya hakikat roh pengorbanan.

Hakikat Roh Pengorbanan
Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surah Ali Imran ayat 31;
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ (٣١)
“Katakanlah, ‘Jika kamu mencintai Allah, maka ikutilah aku, kemudian Allah akan mencintai kamu dan akan mengampuni dosa-dosamu’. Dan Allah maha Pengampun, Maha Penyayang. [Ali Imran 3:31]
Hakikat roh pengorbanan adalah kecintaan, kecintaan menjadi landasan dari setiap unsur untuk memperoleh keberhasilan dalam pengorbanan. Allah SWT mencintai hamba Nya yang selalu mencintai Nya dan membuktikannya dengan mencintai orang-orang yang dicintai Nya. Pengorbanan menjadi salah satu cara untuk membuktikan cinta hamba kepada Allah SWT, yaitu dengan jalan mengabdikan diri kepada utusan Nya. Dimana pengorbanan sudah dijalankan dengan landasan cinta, maka segala apa yang ada pada diri hamba akan diserahkan kepada Nya dengan penuh keikhlasan.
Pengorbanan menjadi pembuktian seberapa besar kecintaan kita, tentunya sangat disangsikan manakala kita mengaku mencintai sesuatu tetapi ketika dituntut berkorban justru enggan melakukannya.Lihatlah kisah para sahabat ketika perang uhud yang sanggup mengorbankan nyawa untuk melidungi Nabi Muhammad S.A.W. yang mereka sayangi.


Faktor Berhasilnya Pengorbanan
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَـٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَـٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ (102)
Dan ketika anak itu telah berusia cukup untuk dapat berlari-lari bersama dia, berkatalah ia, “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu sebagai kurban, maka pikirkanlah apa pendapatmu?” Ia berkata,”Hai bapakku, kerjakanlah apa yang telah diperintahkankepada engkau, insya Allah engkau akan mendapatiku, diantara orang-orang yang sabar”.[Ash Shaffat 37:102]

1.Taufik; sikap atau keputusan untuk berkorban adalah taufik dari Allah SWT, Jadi apabila mendapat peluang, perlu memanfaatkannya sebaik mungkin. Kesempatan belum tentu datang lagi, jadi jangan disia-siakan.
2.Khidmat; pengorbanan semata-mata bertujuan mengkhidmati bukan mengharapkan imbalan atau dikhidmati.
3.Taat; sikap ini harus sentiasa ada bagi orang yang berkorban, yaitu tunduk dan patuh terhadap segala keputusan sebagai bentuk kesetiaan terhadap Perintah atau aturan Syariat.
4.Sabar; pengorbanan itu seumpama sebuah ujian,maka ia memerlukan kesabaran & ketabahan.
5.Ikhlas; memiliki rasa kerelaan tidak akan ada rasa penyesalan, justru berkeinginan untuk terus dan meningkatkan pengorbanan, tandanya ada kebahagian dalam berkorban.
6.Do’a; dengan do’a mengharap keredhaaan Nya, menjadikan pengorbanan lebih mudah.

Apa yang dikorbankan
أُولَئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُون
Mereka itu akan diberi ganjaran mereka dua kali, karena mereka telah bersabar dan mereka menolak keburukan dengan kebaikan, dan dari apa yang Kami rezkikan kepada mereka, mereka belanjakan. [Al Qashash 28:54]
Pengorbanan boleh dalam apa jua bentuk,boleh jadi harta, masa, kehormatan, keluarga dan juga nyawa.Tetapi adakalanya itu semua terasa berat untuk kita korbankan. Maka dalam keadaan ini, bukan kita yang memiliki harta tetapi hartalah yang memiliki kita, sehingga menjadi hambanya. Sebenarnya apa yang menyebabkan perasaan ini timbul?
Ketika seseorang berkorban, pada hakikatnya bukanlah harta, waktu, kehormatan atau nyawa yang kita korbankan, tetapi “rasa memiliki” lah yang sedang dikorbankan. Segala sesuatu adalah milik Allah swt dan akan kembali kepada Nya, tetapi kerana begitu kuat “rasa memiliki”, hal itu menjadi penghalang untuk melihat Allah sebagai Maha Pemilik yang sebenarnya.Jika kita telah mampu menghilangkan perasaan “merasa kita ini memiliki” kepada Allah yang memiliki segala nya,maka dalam keadaan ini seseorang itu boleh mencapai darjat yang lebih tinggi. Tentunya hal ini harus disertai dengan keikhlasan,cirinya sentiasa merasa bahagia dalam melakukan pengorbanan,merasakan kesenangan dalam melakukan pengorbanan,dengan itu membuat seseorang itu rasa sentiasa ingin berkorban umtuk meraih cinta yang hakiki iatu cinta Allah.

Kesimpulanya,pengorbanan merupakan salah satu bentuk amal yang akan menyertai dan menyelamatkan kita di akhirat kelak.
.............................................................................

SYADIQ IRFAN BIN MOHAMAD FIEZAL
(LAJNAH EKONOMI BKPPPM SESI 22/23)

" Memurnikan Pemikiran, Melestarikan Kesatuan "
" Ukhuwah Dipateri, Thaqafah Diamati "

#BKPPPM_KeluargaKita
#Bersama_Bersatu

Disediakan oleh : Lajnah Penerangan dan Penerbitan BKPPPM sesi 22/23

Comments

Popular posts from this blog

KEPENTINGAN MEMPELAJARI DAN MENGHAYATI SIRAH PERJUANGAN RASULILLAH SAW

Kebaikan Dan Keburukan Teknologi Moden

Minda Pimpinan | TAWAKAL VS TAWAKUL