Minda Murabbi | Munafik Virus Umat
Munafik Virus Umat.
Golongan munafik yang berada dalam tubuh umat Islam menyimpan
banyak strategi yang licik tanpa peduli halal-haram. Mereka adalah mata
orang-orang kafir dan musuh Islam yang sengaja ditanam. Mereka akan selalu
mencari helah untuk merosakkan kehidupan, mental spiritual, dan persatuan kaum
muslimin.
Mereka sangat membahayakan Islam dan kaum muslimin.
Allah ‘azza wajalla berfirman,
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ
تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ
خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ هُمُ الْعَدُوُّ
فَاحْذَرْهُمْ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۖ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
“Dan apabila kamu
melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka
berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang
tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada
mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya) maka waspadalah terhadap mereka;
semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari
kebenaran)?” (QS. Al-Munafiqun: 4)
Golongan munafik adalah musuh. Mereka adalah musuh nyata yang
sangat membahayakan umat Islam. Oleh sebab itu, keberadaan mereka di tubuh umat
ini harus segera diungkap. Strategi-strategi mereka dalam menghancurkan
persatuan umat harus segera dibongkar.
Golongan munafik adalah segolongan manusia yang menampakkan
wajah Islam namun menyembunyikan kekafiran. Golongan munafik pada aslinya
bukanlah golongan orang-orang mukmin. Semua pencitraan yang dilakukan oleh
orang-orang munafik membawa misi membuat kerusakan, fitnah, mengacaukan serta
memperburuk citra Islam dan kaum muslimin.
Syaikh
Abdul Aziz bin Marzuq ath-Thuraifi fakkallahu asrah mengatakan,
“Allah ‘azza wajalla menyebut golongan munafik di dalam al-Quran
lebih banyak dari menyebut kaum Yahudi, sebab golongan munafik menggunakan ayat
syar’i untuk menghancurkan prinsip dasar Islam. Keberadaan mereka samar dari
khalayak.”
Golongan munafik adalah kawanan yang berbahaya. Bahaya yang
mereka ciptakan lebih berbahaya dari bahaya yang diciptakan musuh yang memiliki
kedudukan yang jelas. Oleh sebab itu, Allah ‘azza wajalla menyebut mereka
dengan “Mereka adalah musuh,
maka berhati-hatilah,” Allah ‘azza wajalla tidak menyebut mereka
dengan “Mereka adalah bagian
dari musuh.”
Allah ‘azza wajalla berfirman,
يُخَادِعُونَ اللَّهَ
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ إِلَّا أَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
“Mereka hendak
menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya
sendiri sedang mereka tidak sadar.” (QS. Al-Baqarah: 9)
Allah ‘azza wajalla telah mengungkap banyak sifat munafik di
banyak tempat dalam al-Quran. Sifat-sifat munafik yang ditunjukkan oleh Allah
‘azza wajalla inilah yang dapat dijadikan acuan bagi orang mukmin untuk mengenalpasti
keberadaan mereka di sebalik barisan kaum muslimin.
Di Dalam Hati Golongan Munafik
Terdapat Penyakit
Golongan munafik sejatinya sama sekali tidak
memiliki keberanian mental untuk menunjukkan wajah asli mereka di hadapan orang
mukmin. Mereka tidak akan pernah mampu secara terang-terangan menunjukkan
kebatilan
Mengapa sedemikian? Kerana dalam hati golongan
munafik terdapat penyakit hati mereka sakit sehingga mereka menyimpang dari
jalan iman.
Allah ‘azza wajalla berfirman,
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah
Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.” (QS. Al-Baqarah: 10)
Golongan Munafik adalah Virus Umat
Di antara ciri munafik adalah selalu mengaku
sebagai pembawa kebaikan, padahal sebenarnya mereka itulah golongan yang selalu
melakukan kerosakan di muka bumi ini. Mereka berusaha sekuat tenaga untuk
menghancur leburkan tiap gagasan-gagasan kebaikan.
Dan anehnya, setelah mereka melakukan kerosakan
tersebut, dengan bangga dan tanpa bersalah mereka mendeklarasikan diri sebagai
golongan yang membawa perubahan yang menebar kebaikan.
Allah ‘azza wajalla berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ قَالُوا إِنَّمَا
نَحْنُ مُصْلِحُونَ
“Dan bila dikatakan kepada mereka: ‘Janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi’. Mereka menjawab: ‘Sesungguhnya kami
orang-orang yang mengadakan perbaikan’.” (QS. Al-Baqarah: 11)
Fenomena pihak-pihak yang secara lantang mengaku
pembawa kebaikan, mengaku sebagai pahlawan revolusi masyarakat, sebagai tokoh
pembangunan negara dan kedamaian duni, padahal secara nyata dan fakta mereka ini
sebenarnya adalah pihak perosak yang harus dipertanggungjawabkan akibat
perbuatan mereka di hadapan umat.
Comments